Jumat, 13 Desember 2019

POTENSI BAKTERI TERMOFILIK SEBAGAI AGEN PENGOLAHAN LIMBAH RUMAH SAKIT


Latar Belakang
Rumah sakit adalah salah satu insitusi pelayanan sosial masyarakat yang didirikan dengan tujuan sebagai unit pelayanan kesehatan yang bermutu kepada individu, keluarga, dan masyarakat. Tugas rumah sakit adalah melaksanakan upaya kesehatan yang tepat dengan mengutamakan upaya penyembuhan dan pemulihan yang berpadu dengan pemeliharaan dan pencegahan penyakit. Kegiatan rumah sakit menghasilkan berbagai macam limbah, baik limbah padat, cair, maupun gas. Jika dibandingkan dengan institusi lain, rumah sakit merupakan penghasil limbah medis terbesar yang tergolong limbah B3 yaitu limbah yang bersifat infeksius, radioaktif, korosif dan mudah terbakar, yang dapat mengganggu kesehatan masyarakat dan lingkungan, serta menjadi salah satu media penyebaran penyakit akibat pengelolaan yang tidak tepat. Beberapa waktu lalu, pemberitaan mengenai sampah medis yang ditemukan dipasaran digunakan sebagai mainan anak-anak. Hal ini tentu saja menjadi perhatian publik terhadap limbah tersebut. Hal ini dikarenakan dalam limbah rumah sakit dapat mengandung berbagai jasad renik penyebab penyakit pada manusia termasuk demam typoid, kholera, disentri dan hepatitis sehingga limbah harus diolah sebelum dibuang ke lingkungan.
Pengelolaan limbah rumah sakit adalah bagian dari kegiatan penyehatan lingkungan di rumah sakit yang bertujuan untuk melindungi masyarakat dari bahaya pencemaran lingkungan yang bersumber dari limbah rumah sakit dan upaya penanggulangan penyebaran penyakit yang tidak hanya berdampak kepada penghuni rumah sakit, tetapi juga kepada masyarakat sekitar (A.Pruss, 2005). Salah satu pengolahan limbah rumah sakit adalah dengan menggunakan bantuan mikroorganisme seperti bakteri. Biasanya jenis pengolahan ini digunakan untuk pengolahan limbah cair. Salah satu bakteri yang dapat digunakan untuk pengolahan limbah rumah sakit adalah bakteri termofil karena proses metabolisme bakteri ini tahan terhadap panas yang merupakan kondisi umum dari pengolahan limbah cair rumah sakit.
Salah satu sumber isolasi bakteri termofilik adalah Kawasan Kawah Putih Tinggi Raja yang merupakan objek wisata yang banyak dikunjungi oleh penduduk. Sumber air panas pada kawah ini memiliki suhu sampai 60oC, dimana bakteri termofilik mampu hidup pada kondisi suhu antara 55-65oC.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar